Sabtu, 12 November 2016

We weren't really, 'talking'

Kalau daun sudah jatuh, memang tak kan bisa kembali lagi. Kalau kertas sudah robek, tak bisa disatukan lagi. Kalau sudah jauh teriak tak terdengar lagi. Sesekali membuka buku lama, belum semuanya terpapar tinta. Ketika kata coba dan sabar masih bisa bersatu, sayangnya terlampau lelah untuk berlari. Lari dan lari.
Kata apa yang ingin tersampaikan? Banyak. Tetapi tak mungkin tanpa pendengar. Maksud apa yang ingin disampaikan? Banyak. Tetapi tak mungkin tanpa penalar. Cerita apa yang ingin diperdengarkan? Tak ada. Tak bisa.
Melukis saja selama yang dibisa. Karena persepsi tak kan bisa dipahami tanpa dikatakan. Segara ketidakacuhan, tak kan dimengerti tanpa disadari. Lalu mana waktunya? Gunakan waktu lampau, sesekali saja bila memang baik-baik saja. Sayangnya sesekali pun tak baik.Lost of the word, we couldn't talk. We weren't really talking.