Jumat, 25 Desember 2015

Tiga pagi dan Nama

Tiga pagi,
Sejenak melirih kan kata menangkupkan tangan dalam rindu-Nya. Tak ada berisik deru motor atau hiruk pikuk suara manusia.  Hanya antara alam, hamba, dan Engkau.
Dominan keraguan yang bertemu sehari, menetapkan hati hanya padaMu yang pasti. Tentu pasti doa untuk terdekat yang tersayang dalam lindungan. Sayang, masih ada nama yang masih menjadi tanya. Nama yang menjadi rahasiaMu untuk masa depan. Bukanlah saya apa-apa tanpa petunjukMu. Saya pun belum mengerti apa. Hanya rindu padaMu untuk menghindari kerinduan pada nama itu. Mungkin saya belum pantas bila bertemu saat ini, belum bisa mendekatkan diri agar lebih dekat.
Nama, siapapun itu, terselipkah namaku dalam setiap tiga pagimu?