Selasa, 24 Juli 2012

That's Pigeon


Merpati atau burung dara putih. Hewan ini sering digunakan sebagai hiasan di undangan pernikahan yang sering kita terima. Kenapa merpati? Kenapa bukan hewan lainnya? Pertanyaan yang menggelitik bukan. Baiklah disini akan sedikit saya ulas mengenai burung ini. Ada banyak filosofi dari burung ini yang patut dicontoh.
Merpati dengan nama latin Columba livia ini adalah burung yang setia pada pasangannya. Burung ini mengumpulkan jerami dan merajutnya secara bersama untuk dijadikan sarang. Ketika betina sedang mengerami telur maka sang pejantan akan melindungi pasangannya dari pejantan lain yang datang mengganggu. Ehm, jadi mungkin dalam dunia merpati pun juga da rasa cemburu ya haha :P. Bukan hanya itu saja, ketika sang betina lapar maka sang pejantan akan terbang berburu mencari makan dan kemudian menyuapi sang betina. Duh, romantisnya. Ada satu lagi yang tidak boleh ketinggalan, pejantan merpati rela untuk menggantikan merpati betina yang sudah terlalu lelah mengerami telur. Mereka akan menggantikan posisi merpati betina dan mengerami telurnya. Pejantan merpati memang contoh calon ayah yang baik bukan. Rela melakukan apapun demi istri dan anaknya. Seperti tak kenal lelah untuk melindungi keduanya. Selain itu juga, merpati juga selalu bersama-sama dalam merawat anak-anak mereka. Seperti contoh keluarga harmonis yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Pasangan burung ini tak pernah ingkar janji pada pasangannya. Wow, angkat lima jempol umtuk burung ini. Jadi, tak salah bila burung ini dijadikan symbol kesetiaan dalam suatu hubungan.
Sebenarnya tak hanya merpati yang dijadikan sebagai symbol kesetiaan suatu hubungan. Ada angsa, penguin dan tak kalah mengejutkan adalah buaya. Terkejut? Baiklah kapan-kapan kita akan melanjutkan pembahasannya. Untuk kali ini, merpati bintang utamanya. Filosofi yang bagus bukan? Tentu ini akan sangat membantu sebagai inspirasi kesetiaan bagi setiap orang. Burung saja bisa setia kepada pasangannya, kenapa kita tidak?