Merpati atau burung dara putih.
Hewan ini sering digunakan sebagai hiasan di undangan pernikahan yang sering
kita terima. Kenapa merpati? Kenapa bukan hewan lainnya? Pertanyaan yang
menggelitik bukan. Baiklah disini akan sedikit saya ulas mengenai burung ini. Ada
banyak filosofi dari burung ini yang patut dicontoh.
Merpati dengan
nama latin Columba livia ini adalah
burung yang setia pada pasangannya. Burung ini mengumpulkan jerami dan
merajutnya secara bersama untuk dijadikan sarang. Ketika betina sedang
mengerami telur maka sang pejantan akan melindungi pasangannya dari pejantan
lain yang datang mengganggu. Ehm,
jadi mungkin dalam dunia merpati pun juga da rasa cemburu ya haha :P. Bukan
hanya itu saja, ketika sang betina lapar maka sang pejantan akan terbang
berburu mencari makan dan kemudian menyuapi sang betina. Duh, romantisnya. Ada satu lagi yang tidak boleh ketinggalan,
pejantan merpati rela untuk menggantikan merpati betina yang sudah terlalu
lelah mengerami telur. Mereka akan menggantikan posisi merpati betina dan
mengerami telurnya. Pejantan merpati memang contoh calon ayah yang baik bukan.
Rela melakukan apapun demi istri dan anaknya. Seperti tak kenal lelah untuk
melindungi keduanya. Selain itu juga, merpati juga selalu bersama-sama dalam
merawat anak-anak mereka. Seperti contoh keluarga harmonis yang saling
membutuhkan satu sama lainnya. Pasangan burung ini tak pernah ingkar janji pada
pasangannya. Wow, angkat lima jempol umtuk burung ini. Jadi, tak salah bila
burung ini dijadikan symbol kesetiaan dalam suatu hubungan.
Sebenarnya tak
hanya merpati yang dijadikan sebagai symbol kesetiaan suatu hubungan. Ada
angsa, penguin dan tak kalah mengejutkan adalah buaya. Terkejut? Baiklah
kapan-kapan kita akan melanjutkan pembahasannya. Untuk kali ini, merpati
bintang utamanya. Filosofi yang bagus bukan? Tentu ini akan sangat membantu
sebagai inspirasi kesetiaan bagi setiap orang. Burung saja bisa setia kepada
pasangannya, kenapa kita tidak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar